Taubat Seorang Wanita Buta
Saleh Al-Muri bercerita, bahwa dia pernah melihat seorang perempuan tua memakai baju kasar di Mihrab Daud Alaihissalam. Perempuan yang telah buta matanya itu sedang mengerjakan sholat sambil menangis terisak-isak. Setelah selesai sholat dia mengangkat wajahnya ke langit dan berdoa:
''Wahai Tuhan Engkaulah tempatku memohon dan Pelindungku dalam hidup. Engkaulah penjamin dan pembimbingku dalam mati. Wahai Yang Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dan rahasia, serta setiap getaran batin tidak ada Raja bagiku selain Engkau yang kuharap dapat menghindarkan bencana yang dahsyat.''
Saleh Al-Muri memberi salam kepada perempuan tersebut dan bertanya: ''Wahai Ibu! Apa yang menyebabkan hilangnya penglihatanmu?''
''Tangisku yang disebabkan sedihnya hatiku karena terlalu banyaknya maksiatku kepada-Nya, dan terlalu sedikitnya ingatan dan pengabdianku kepada-Nya. Jika Dia mengampunkan aku dan menggantinya di akhirat nanti, adalah lebih baik dari kedua-dua mataku ini. Jika Dia tidak mengampunkan aku, buat apa mata di dunia tetapi akan dibakar di nereka nanti.'' Kata perempuan tua itu.
Saleh pun ikut menangis karena sangat terharu mendengar hujjah wanita yang mengharukan itu.
''Wahai Saleh! Sudikah kiranya engkau membacakan sesuatu dari ayat Al-Quran untukku. karena aku sudah sangat rindu kepadanya.'' Pinta perempuan itu.
Lalu Saleh membacakan ayat yang artinya: ''Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya.'' (Al-An'am: 91)
''Wahai Saleh, siapakah yang berkhidmat kepada-Nya dengan sebenarnya?'' Kata perempuan itu lalu menjerit kuat-kuat dengan jeritan yang boleh menggoncangkan hati orang yang mendengarnya. Dia jatuh ke bumi dan meninggal dunia seketika itu juga.
Pada suatu malam Saleh Al-Muri bermimpi berjumpa dengan perempuan tua itu dalam keadaan memakai baju yang sangat bagus.
0 comments:
Post a Comment